Ruang Curhat - Cerpen (21/08/2021), Diskusi antar ikhwan akhwat yang dilakukan via telepon call fitur whatsapp yang dipenuhi godaan syetan, dan dimoderatori oleh rayuan iblis penghuni neraka.
Diskusi antar ikhwan dan akhwat itu juga diperlukan sebagai evaluasi kita dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis yang tujuannya agar tidak salah dalam bertindak dengan lawan jenis.
Dalam kesempatan ini sang ikhwan adalah seorang yang telah banyak relasi dan sering berdiskusi dengan kating di , kemudian menyampaikan bahwa :
“Woai ukhti, Belajar sana, sering dan cerita-cerita sama kating yang sesama akhwat tapi, supaya pola pikir kamu bisa ketularan mereka walaupun kita itu maba.” Ujar sang ikhwan
Memang pernyataan dari sisi ikhwan itu sangat benar dan bisa dipraktekkan dan ditiru untuk kemajuan pola pikir yang kita miliki
Kemudian sang akhwat pun menjawab dengan ciri khas dan kelembutan akhwatnya seperti ini :
“Kalo diskusi sesama akhwat itu susah, disisi lain kita belum bisa mengimbangi topik yang terlalu tinggi untuk kita bahas karena dia kating.”
“Disatu sisi kalo akhwat dan sesama akhwat bertemu kemudian pelajaran, itu kurang pas, karena nanti topik yang akan dibahas pasti bakalan kemana-mana”. Balas sang Akhwat
Memang ketika seorang akhwat dan akhwat itu berkumpul, pasti akan susah untuk mengendalikan, karena kebanyakan akhwat ngobrol itu malah menggunakan hati mereka bukan otak mereka. Maka dari itu menurut si akhwat diperlukan seorang ikhwan untuk membimbing akhwat supaya seimbang pembicaraan mereka.
Akan tetapi ada yang dikhawatirkan si akhwat dalam menjalin relasi dengan ikhwan, yaitu :
“Ketika ikhwan dan akhwat bertemu, sangat benar ketika di awal membahas soal pelajaran dan diskkusi itu bagus, tetapi lama kelamaan pasti akan ada baper dan jadi rasa suka.” Ujar sang akhwat
“Padahal sang akhwat ingin belajar dan menjadi lebih baik, tapi karena keegoisan yang di miliki ikhwanlah yang membuat hubungan pertemana dan ukhuwah mereka hancur” Tambah akhwat
Maka dari itu dari sisi ikhwan perlu adanya kesadaran, bahwa wanita itu bukan hanya hadir untuk dinikmati dengan mata dan indra kita, pada hakikatnya mereka juga membutuhkan bimbingan dan tuntunan dari dirimu wahai akhi
"perempuan memang bukan pemandangan. Dan kecantikan, bukan untuk diperlombakan." Tutup sang akhwat kepada ikhwan
Penulis : Sodikin
Editor : Sodikin
Tags:
Raunga Curhat