Sang Penabur Benih



Diceritakan pada masa abad kekosongan terdapat suatu tempat yang menjadi cerita awal mula kehidupan manusia, tempat itu bernama Rayihim. Tempat di mana para pengejar semangat mutu harus berlomba-lomba menuju tempat itu.


Namun sayangnya sang pendekar kita terlahir amat sangat jauh baik dari segi waktu maupun lokasi awal mula kehidupan manusia yaitu Rayihim. Dalam perjalanannya itu sang pendekar harus mampu menguasai tiga fase kehidupan yang abadi, di mana Aditya plaza adalah hal yang sangat menyakitkan.


Fase pertama adalah fase kesendirian. Di mana sang pendekar harus mengarungi dunia dengan cara sendiri dan berani hal, itu dapat dengan mudah ia lalui. Bahkan dengan jerih payah dan usahanya dia bisa mengangkat seorang yang sangat buruk kotor buduk dan sangat tidak memiliki akhlak bisa masuk ke dalam keterangan hidup yang sejati (tiga fase kehidupan).


Fase kedua adalah fase konflik abadi. Fase tersebut adalah fase yang sangat dirindukan dan sangat berkesan di mana sang pendekar telah mengangkat orang duduk untuk hidup bersamanya guna menyelesaikan fase kehidupan abadi. Dikarenakan terdapatnya satu orang di dalam perjalanan maka hadirlah sebuah konflik di mana sang pendekar merasa adanya gangguan dan godaan dalam pemikiran-pemikiran dan juga keputusan yang ia ambil. 

Pada fase inilah sang pendekar berubah kembali menjadi bedebah dan juga orang yang toxic memiliki banyak teman namun jontor. Sebab dia mengangkat orang duduk pula sang pendekar jadi memiliki aji aji dan juga ilmu-ilmu yang sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan.

Hingga pada akhirnya Tuhan berkehendak lain akhirnya Tuhan memisahkan mereka dan Si sang buduk dan juga sang pendekar tidak lagi menempuh jalan yang sama mereka mencari jalan masing-masing untuk menemukan hidup yang sejati.

Sang budug diletakkan di dunia yang sangat jauh dan juga tidak bisa dijangkau oleh sang pendekar dan sang pendekar pun harus mengikhlaskannya.


Dengan hilangnya sang buduk maka berakhir pula fase ketiganya yaitu fase konflik.


Fase terakhir adalah fase kekecewaan. Di fase ini sang pendekar bakalan banyak menemukan sebuah kebahagiaan yang bisa diambil mulai dari wanita harta hingga keluarga. Tentunya ketika terdapat sebuah kebahagiaan maka akan ada kekecewaan yang menyusulnya.

Dengan banyaknya kebahagiaan yang didapatkan terlebih pula rasa kecewa hingga kini sang pendekar belum menyelesaikan fase ketiga ini.



Bersambung....


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama