Terlalu Pekat

Bekas luka diingatan masih menjelma menjadi satu dalam bingkai peristiwa. Memikul massa tanpa mengenal tempat.


Pikirian susah dicerna dan amat sangat membagongkan, ah taik.... aku baru saja memasuki dunia pikiran yang bigitu tak berguna. Menyusuri relung-relung ketidak pastian dengan sejuta tebakan yang mungkin saja tak akan pernah terjadi.


Terkadang kita sempat berucap bahwa apa yang terjadi tidak akan pernah terpikirkan, sedangkan yang kita pikirkan tak akan pernah terjadi. Jadi apa gunanya pikiran jika bukan hanya sebuah kebodohan belaka?


ahh sial... angan dan khayal selalu saja menemui sudut sepi berjalan merayap membentuk barisan rapi dengan tata dan cara yang yang harmoni.


Begitu pekat kurasa sesal dan tekanan yang membuat diri ini tak tenang. Jauh didalam hati ingin segera usai apa yang dialami, tapi waktu tak mudah untuk dilalui.


lagi-lagi wanita penyihir meyiratkan makna didalam hati entah kata ataupun bunyi sehingga membuat diri ini tak terkendali seolah duinia sedang terhenti


Pekat terasa dipikiran lantas merobek dinding pemisah rasa mengacu pada khayal melintasi ruang dan waktu, seolah jawaban demi jawaban telah ditemukan. Nyatanya sihir yang dia berikan lagi-lagi membuat hati jadi lebih tak berguna lagi. Pikiran yang sedang diluar kendali sekali lagi mengeluarkan hal yang tak berguna. Melayang tak pasti bertebaran bagaikan debu di jalanan.


Kenapa tidak sekalian kuserahkan hati kepada wanita penyihir?  Mungkin karena adanya pikiran-pikiran yang tak berguna ataukah karena masih bergulat dengan yang lama


Biarlah waktu yang menguak misterinya tak guna juga mengugnakan hal yang sudah kuanggap bodoh ini yaitu pikiranku senidri.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama