[REVIEW] Avengers: Endgame (2019), Akhir Kisah Tiga Pendiri Avengers

Siapa sih yang nggak excited saat ngeliat para superhero dari judul film yang berbeda bergabung dan membentuk sebuah tim untuk tampil dalam satu panggung yang sama. Itulah garis besar dari film Marvel Cinematic Universe (MCU) yang bertajuk  The Avengers. Title "Avengers" tersebut bisa dibilang menjadi cerita klimaks bagi para superhero di semesta ini dalam menghadapi masalah yang jauh lebih besar dibandingkan di film solonya masing-masing.

Adapun saat ini sudah ada empat film Avengers (Termasuk Endgame), yang mana masing-masing film memiliki musuh atau villain yang berbeda. Mulai dari Loki, Ultron, hingga Thanos, semuanya sungguh merepotkan bagi para Avengers. Bentuk ancaman yang diberikan pun terstruktur, dimulai dari ancaman skala negara, kemudian dunia, dan berlanjut ke alam semesta.  Maka nggak heran kalau film Avengers: Endgame (2019) sangat populer bahkan ngehype pada saat itu. Padahal film-film Marvel Cinematic Universe sebelumnya gak sebegitu rame penontonnya di bioskop.  

Walaupun jujur saja saya sendiri nggak ngikutin komiknya, tapi kecintaan saya terhadap film yang memiliki genre "superhero" memang tak bisa terbantahkan lagi. Hal inilah yang membuat saya tertarik untuk mengikuti semua film Marvel Cinematic Universe, dan pertamakali dimulai saat penayangan film Captain America: Civil War pada tahun 2016 silam. Sejak saat itu saya nggak pernah sekalipun absen menonton film MCU di bioskop. 

(Foto tiket bioskop Avengers: Endgame yang pertama)

Sangking antusiasnya menyambut film Avengers: Endgame, saya pun langsung pre-order tiketnya demi mengunci tempat duduk di hari pertama penayangannya. Dan benar saja, di hari perdana tayang, isi bioskop penuhnya bukan main lagi. Padahal saya sengaja mengambil jam malam untuk menghindari keramaian. 

Kemudian enam hari setelahnya saya kembali menonton film ini untuk yang kedua kalinya, namun di bioskop yang berbeda. Dan kali ini saya ditemani dengan seorang teman yang bisa dibilang paham seluk beluk Marvel. Nb abaikan muka saya ya wkwkw.

(Foto tiket bioskop Avengers: Endgame yang kedua)

Yang bikin saya heran, suasana bioskop masih ramai seperti halnya di hari pertama. Bahkan disini kami mendapat kursi yang paling dihindari oleh para penonton bioskop (kursi di barisan depan), padahal jadwalnya setengah jam lebih malam dari yang sebelumnya. Karena penasaran kenapa bisa se-heboh ini, saya pun akhirnya bertanya ke seorang teman yang mendadak jadi ke-Marvel-an. 

Ternyata alasan mereka ikut girang dengan film ini, yaitu karena mereka pikir film ini bakal menjadi akhir dari perjuangan para Avengers, sehingga mereka merasa harus tahu bagaimana endingnya. Memang tak bisa dipungkiri lagi kalau judul "Endgame-nya" sangat mengecoh, khususnya untuk yang baru mengenal semesta sinematik Marvel. Ditambah dengan durasi filmnya yang cukup panjang, yaitu sekitar tiga jam, membuat para penonton benar-benar berpikir bahwa memang inilah akhirnya. 

Padahal ternyata...

Sinopsis Avengers: Endgame

Setelah event besar yang terjadi di Avengers 3: Infinity War (2018), setengah populasi makhluk hidup di alam semesta dipastikan lenyap setelah Thanos menjentikkan jarinya dengan memanfaatkan kekuatan enam Infinity Stone. Para Avengers yang selamat dari peristiwa snap sedang dilanda rasa menyesal dan galau, sebab ini merupakan kekalahan terbesar mereka.

Namun tak perlu waktu lama bagi mereka meratapi kegalauan itu, karena anggota Avengers yang tersisa langsung bergegas melacak dan mencari keberadaan Thanos untuk menyuruhnya mengembalikan semua orang yang ia lenyapkan. Sayangnya mereka nggak menemukan jalan keluar, karena keenam batu yang mereka cari sudah dihancurkan oleh Thanos itu sendiri. Tentunya pernyataan tersebut membuat mereka tambah panik dan bingung, terutama Thor yang merasa bertanggung jawab karena gak berhasil mencegah peristiwa mengerikan itu terjadi. Sehingga Thor pun langsung memenggal kepala Thanos dengan Stormbreaker miliknya tanpa pikir panjang.

Lima tahun pun berlalu, namun bagai nasi yang sudah jadi bubur, anggota Avengers yang tersisa seperti Tony Stark (Iron Man), Steve Rogers (Captain America), Thor, Natasha Romanoff (Black Widow), dan yang lainnya, gak bisa berbuat apa-apa lagi. Walau begitu mereka tetap melanjutkan kehidupannya masing-masing. 

Review Avengers: Endgame

(Sumber gambar: Marvel Cinematic Universe)

Saat sebelum dirilis, para penggemar sudah memprediksi bahwa film keempat Avengers ini digadang-gadang akan mengangkat tema perjalanan waktu atau time travel. Dan benar saja, dengan teori Quantum Realm yang disampaikan oleh Scott Lang (Ant Man), peluang untuk mengembalikan orang-orang yang lenyap langsung terbuka lebar.

Tentunya ini tak lepas dari keberuntungan yang dialami Scott Lang. Karena jika saja Remy dari Ratatouille tidak menekan tombol kembali, entah berapa lama Scott akan terjebak di Quantum Realm. Walaupun munculnya Ant Man memang sudah pasti terjadi, tapi tetap saja plot yang disajikan sangat tak terduga, alhasil kita sebagai penonton benar-benar dibuat terkejut dengan cara dia kembali.

Hadirnya Scott Lang juga turut menjadi magnet untuk menarik anggota Avengers lainnya yang saling berpisah karena sudah gak menemukan harapan lagi. Sebut saja seperti Clint Barton (Hawkeye) yang memilih mengambil jalan kegelapan dan menjadi Ronin, untuk melampiaskan rasa kehilangannya. Sementara itu Tony Stark justru lebih memilih menghindari masalah dan hidup tentram bersama anak dan istrinya. Sedangkan Thor sudah sangat putus asa dan hanya berdiam diri di rumahnya saja. Dengan sedikit upaya ditambah iming-iming manis, akhirnya mereka mau diajak kembali kedalam tim. 

Barulah setelah semua berkumpul rencana pencurian waktu yang dicetuskan oleh Scott Lang dapat terlaksana. Pencurian waktu sendiri merupakan rencana untuk mengambil keenam Infinity Stone yang ada di masa lalu, untuk kemudian digunakan di masa kini. Tentunya ini menjadi moment yang sangat ditunggu-tunggu oleh penggemar, sebab segala hal yang berkaitan dengan waktu memang mempunyai ketertarikannya sendiri. Bersamaan dengan itu kita juga diajak bernostalgia dengan beberapa film Marvel Cinematic Universe yang pernah tayang sebelumnya.

Disisi lain plot cerita yang maju mundur memang cukup membuat risih bagi yang nggak biasa. Terlepas dari itu, kalau kamu penggemar semesta ini, atau seenggaknya ngikutin dari fase pertama, saya yakin pasti hal ini bukanlah sebuah masalah. Malahan kamu akan merasa kurang dengan scene time travel-nya yang cuma berlangsung sekitar 50 menit-an. Tapi hal ini gak berlaku bagi saya, sebab kematian Natasha Romanoff justru membuat saya mengutuk adegan tersebut.

(Sumber gambar: Marvel Cinematic Universe)

Walau begitu, pada akhirnya kita semua memang dipaksa untuk melihat epic battle yang terjadi di penghujung film. Disini Thanos masih berperan menjadi musuh utamanya, atau lebih tepatnya Thanos versi 9 tahun lalu. Namun kali ini ambisinya berbeda dengan Thanos versi Avengers: Infinity War (2018). Setelah tahu nasib dirinya di masa depan, serta mengetahui mereka yang selamat dari peristiwa the snap tidak "bersyukur". Dia pun secara blak-blakan mengatakan tujuan barunya, yaitu ingin membangun ulang alam semesta, dengan penghuni yang "bersyukur" atas apa yang telah diberikan.

Bukannya merasa terintimidasi, ketiga anggota pendiri Avengers yaitu Captain America, Iron Man, dan Thor justru malah makin memanas mendengar perkataannya itu. Mereka bertiga pun akhirnya bentrok dengan Thanos yang hanya berbekal baju zirah serta senjata Double-Edged Sword miliknya. Dengan mengandalkan kekuatan fisiknya, Thanos berhasil mendominasi pertarungan, hingga akhirnya pertempuran terakhir benar-benar terjadi. Namun dengan pengorbanan Tony Stark, Thanos beserta bawahannya berhasil dibumihanguskan. 

Seakan merasa tak puas cuma mematikan karakter Natasha Romanoff dan Tony Stark, Russo bersaudara juga turut mengakhiri kisah perjalanan Steve Rogers sebagai Captain America. Setelah event Endgame berakhir, Steve diberi tugas untuk mengembalikan keenam Infinity Stone ke tempat asalnya. Alih-alih menjalankan tugasnya, ia justru lebih memilih untuk tinggal sebentar bersama Peggy Carter, lalu kembali dengan keadaan sudah menua. Film pun ditutup dengan penyerahan perisai Captain America ke Sam Wilson (Falcon).

Akhir kata

(Sumber gambar: Marvel Cinematic Universe)

Kesuksesan film Avengers: Endgame memang tak lepas dari campur tangan sang sutradara, yaitu Anthony Russo dan Joe Russo. Mereka berhasil membuat sebuah film yang mampu membuat perasaan campur aduk. Walau begitu, mereka juga nggak lupa menyisipi unsur komedi supaya penonton gak begitu tegang. 

Saya sendiri melihat Avengers: Endgame sebagai sebuah film yang berhasil menggambarkan kisah seorang pahlawan ketika berada di titik terpuruknya, kemudian mampu bangkit dengan memanfaatkan segala "kemungkinan" yang ada. Yang mana walaupun "kemungkinan" tersebut sangat beresiko, namun mereka tetap menjalankan kewajibannya meski harus mengorbankan nyawa. Hal tersebut tak lain demi melindungi harapan semua orang, termasuk orang terkasih dan tercinta.

Selain itu, film ini menjadi akhir dari kisah perjuangan tiga anggota pendiri Avengers, serta menjadi akhir dari Marvel Cinematic Universe fase pertama hingga ketiga, dengan tajuk "The Infinity Saga". Kita benar-benar harus merelakan kepergian Chris Evans, Robert Downey Jr, serta Scarlett Johansson dari semesta ini. Meski begitu, nyatanya film ini bukanlah akhir dari kisah heroik mereka (Avengers), malahan menjadi awal bagi para superhero lainnya yang belum pernah ditampilkan di film-film sebelumnya.

Kalau kamu mengikuti film dan series Marvel Cinematic Universe hingga saat ini, tentunya kamu sudah tahu bahwa Thanos bukan satu-satunya ancaman bagi bumi dan alam semesta. Hal ini didukung dengan masuknya fase keempat, dimana masih ada banyak film serta series di semesta sinematik Marvel yang sudah dijadwalkan tayang hingga tahun 2023 mendatang.

Adapun musuh besar yang "kemungkinan" akan unjuk gigi berikutnya yaitu Kang the Conqueror, yang baru saja melakukan debutnya di serial Loki (2021). Meski begitu, gak menutup kemungkinan akan ada musuh lain selain Kang yang bakal menjadi lawan generasi baru Avengers di fase keempat nanti.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama