Beruntungnya Kita Menjadi Umat Rosulullah || GUS BAHA

Keagungan Hadiah Umat Rosulullah

Setiap umat memiliki keistimewaan masing-masing, namun betapa beruntungnya kita menjadi bagian dari umat Rosulullah. Sebagaimana yang disampaikan Gus Baha, Rasulullah memberikan hadiah kepada umatnya, yang bahkan tidak diberikan kepada para Nabi sebelumnya. Apa sajakah kelima hal tersebut? Salah satu hadiah luar biasa yang diberikan oleh Rasulullah adalah surat Al-Baqarah. Gus Baha mengungkapkan betapa pentingnya surat ini bagi umat Nabi, di mana terdapat bonus istimewa bagi umatnya. Ayat Rabbana yang menyatakan, "Ya Allah, janganlah Engkau hisab kami, dan janganlah Engkau beri sanksi atau azab kepada kami jika suatu saat kita lupa atau melakukan kesalahan, padahal sebenarnya kita bersalah."

Keajaiban Doa Rabbana

Dalam kesehariannya, Gus Baha juga membagikan keajaiban doa Rabbana yang terkandung dalam surat Al-Baqarah. Doa ini menjadi penawar bagi umat Rasulullah, yang bila dibaca dengan sungguh-sungguh, Allah akan menjawabnya. Gus Baha menyoroti betapa pentingnya untuk senantiasa bertaubat dan memohon ampun setiap kali melakukan kesalahan. Ia menekankan bahwa setiap kali kita melakukan kesalahan, segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Rasulullah sendiri memiliki kesempurnaan dalam hal ini, di mana setiap kali beliau melakukan kesalahan, beliau langsung meminta ampun dengan sepenuh hati. Senyum Rasulullah yang penuh keridhaan menjadi teladan bagi umatnya.

Mengenang Kiamat dan Keberagaman Ibadah

Gus Baha membahas konsep kiamat dalam pandangan agama, di mana semua orang akan dihisab termasuk kita sebagai umat Nabi. Beliau menekankan bahwa ibadah, terutama salat, memiliki peran penting dalam menentukan akhirat seseorang. Meskipun ada variasi dalam ibadah, seperti salat, namun intinya adalah menjaga kehormatan dan keamanan di dalam beragama. Dalam perspektif agama, asal bukanlah saling membunuh. Rasulullah telah menetapkan norma dalam beragama, bahwa asal tidak saling membunuh adalah prinsip utama. Gus Baha memberikan gambaran bahwa asalnya kita adalah manusia yang hidup berdampingan tanpa saling membahayakan.

Makna Hidup dan Menghadapi Krisis

Gus Baha juga berbicara tentang makna hidup, di mana agama menjadi panduan utama. Ia mengajak umatnya untuk memahami pemikiran ulama-ulama besar seperti Imam Ghazali, Imam Bukhari, dan Abdul Qosim Al Junaedi. Kejernihan pikiran mereka dapat menjadi sumber inspirasi dalam menghadapi krisis, seperti yang kita alami saat ini akibat pandemi COVID-19. Dalam konteks kehidupan modern, Gus Baha membahas tentang kaidah-kaidah agama yang kadang terabaikan. Ia menyampaikan bahwa agama memiliki petunjuk yang jelas dalam menghadapi tantangan hidup. Gus Baha juga mengajak umatnya untuk tidak terpengaruh oleh politik identitas dan menilai seseorang berdasarkan kebaikan hati dan perilakunya.

Mengenali Kebaikan dan Menilai Orang dengan Baik

Gus Baha memberikan cerita inspiratif tentang bagaimana mengenali kebaikan dalam diri seseorang. Beliau menekankan bahwa nilai kebaikan seorang individu tidak dapat diukur oleh penampilan fisik atau materi. Sebaliknya, kebaikan hati dan perilaku yang baiklah yang seharusnya menjadi tolak ukur dalam menilai seseorang. Gus Baha juga menyoroti pentingnya menjaga etika dalam beragama. Beliau menekankan bahwa pembelajaran agama haruslah dilakukan dengan penuh kesungguhan dan tidak hanya sekadar mencari popularitas. Ia berpesan agar umat Islam tidak terpengaruh oleh hasrat untuk terkenal, namun tetap fokus pada pembelajaran agama yang benar.

Tantangan Dalam Menyebarkan Ilmu Agama

Dalam mengakhiri paparannya, Gus Baha menyinggung tentang tantangan dalam menyebarkan ilmu agama. Ia mengemukakan bahwa setiap kyai atau ulama harus tetap menjaga etika dalam menyampaikan ilmu agama. Pembelajaran agama seharusnya tidak hanya dilakukan demi popularitas, namun lebih pada misi menyebarkan kebenaran. Gus Baha juga menyoroti perlunya menjaga keberagaman dan menghargai perbedaan dalam beragama. Beliau menekankan bahwa kebenaran haruslah diakui dan disampaikan dengan bijaksana. Terlepas dari perbedaan pendapat, Gus Baha menyatakan bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih jalannya sendiri dalam beragama. Sebagai penutup, Gus Baha mengajak umatnya untuk senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan menjadikan Rosulullah sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita sebagai umat Islam dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama