Kalau Hanya Berkata Itu Mudah

Kian Merebak panasnya bumi dan berita yang tak pernah henti, terkadang hoax pun jadi konsumsi sehari-hari, bagamiana negeri ini tidak dipenuhi dengan konflik, oh negara.


Mengenai hal yang ku berikan kiat-kiat mendirikan sebuah idealis yang tak mudah goyah, tapi karena konsumsi berita dan masukan cerita yang tak logis membuat idealis kian mengempis.


"ahhh... terlalu pesimais kau akhi, bukanya idealis itu perlu?"


aha jadi teringiang ngiang dengan tulisan adikku yang mengungkapkan bahwa orang tua itu tidak ada dimana-mana melainkan di hati kita, karena setiap yang orang tua kita lakukan selalu memikirkan kita, itulah penyebab orang tua ada di hati kita. Apakah itu tidak bisa disebut sebagai idealis juga? karena megatakan bahwa orang tua tak ada dimana mana. ahh sudahlah nglantur.


Terkadang memang mengucapkan itu suatu hal yang mudah, namun membuat orang yang mendengarkan kita kemudian menerima apa yang kita katakan. Itu adalah hal yang lumayan berat, kita perlu adanya persiapan baik dari segi lahir maupun batin. Lahirnya kita perlu mempersiapkan posisioning dan kedudukan kita, ketika posisi dan kedudukan kita tinggi kesempatan diterimanya itu tinggi. Kemudian mempersiapkan batin. Tentunya batin juga perlu dipersiapkan kalau kita tidak meyakini dan membuktikan apa yang kita katakan mana bisa orang lain percaya. Dua aspek itulah yang kadang perlu diperhaitkan.



"lah bukanya itu sebuah kesombongan dan merendahkan orang kalau kita hanya mau didengar akhi?"


eitsss.. bukan begitu, bukanya mau sombong atau merendahkan orang lain, tapi terkadang orang suka-suka dan seenaknya dalam memberikan tindakan serta justifikasi. Hal itu juga kadang malah membuat orang lain berpaling dari kita. Kalu berbicara kesombongan memang ada benarnya juga dan terkait merendahkan bisa jadi juga ada benarnya, tapi tergantung bagaimana kita menyikapinya, toh juga kan udah pada dewasa...


"Ingat akhi ilmu yang kamu miliki itu belum seberapa perlu banyak referensi"


iya-iya aku faham aku adalah orang yang ngga memiliki ilmu dan berpengetahuan cuman modal baca dan menulis saja, belum pernah sowan ke tempat ust apalagi ke tempat ulama, sebenernya pingin sangat sowan ke tempat ulama dan ust.Aku pun kian mengerti kalau orang yang pernah ku temui kadang juga sering memberikan masukan dan nasihat, ntah kenapa nasihat dan masukan tidak semuanya bisa ku laksankan apakah ini semua karena dosa dan salahku ya...


"Akhi kamu itu kebanyakan dosa mungkin lagi futur."


haha selalu selalu dan selalu hal yang didengar adalah terkait ibadah ibadah dan ibadah, bukankah kehidupan tak hanya berkaitan dengna ibadah, hanya berkaitan dengna dakwah, ahh aku lelah....

..

Apalagi sekedar mendirikan negara islam :')

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama