Sebagai seorang Kaisar Romawi yang kontroversial, Elagabalus menciptakan sorotan dengan gaya hidupnya yang menyimpang dari norma-norma masyarakat pada masanya. Namun, sebelum kita membahas kelakuan-kelakuan anehnya, mari kita kenali lebih dekat asal-usul dan kehidupan awalnya.
Asal-Usul dan Awal Kehidupan
Elagabalus lahir dengan nama Varius Avitus Bassianus pada tahun 204 Masehi di Suriah, orang Arab. Ayahnya, Sextus Varius Marcellus, adalah seorang aristokrat Roma yang lahir di Suriah. Ibunya, Julia Soaemias, dan neneknya, Julia Maesa, memiliki hubungan dekat dengan Kaisar Roma saat itu, Septimius Severus.
Mengukir Takdir Kaisar
Setelah kematian Kaisar Septimius Severus, Elagabalus naik tahta pada usia yang sangat muda, yaitu 14 tahun. Namun, kepemimpinan dan keputusannya yang kontroversial membuatnya tidak disukai oleh banyak orang. Bahkan, setelah beberapa tahun berkuasa, ia dibunuh oleh tentara yang memberontak.
Transformasi dan Transgender
Salah satu hal yang membuat Elagabalus terkenal adalah identitas gender-nya yang kontroversial. Ia dikenal karena perilaku transgender-nya, di mana ia secara terbuka menyatakan keinginannya untuk menjadi wanita. Meskipun belum melakukan operasi kelamin, Elagabalus secara konsisten berdandan dan berperilaku seperti seorang wanita.
Perubahan Drastis di Bidang Agama
Elagabalus juga terkenal karena perubahan dramatis yang dilakukannya dalam bidang agama. Ia memaksakan penyembahan terhadap dewa matahari Suriah, Elagabal, kepada penduduk Roma. Patung-patung Dewa Jupiter di Roma pun diganti dengan kepala Elagabal. Perubahan ini tidak disukai oleh masyarakat Romawi, dan Elagabalus mendapatkan julukan yang sesuai dengan dewa yang ia paksakan.
Hubungan Romantis dan Keputusan Kontroversial
Selain kontroversi seputar identitas gender dan agama, Elagabalus juga terlibat dalam hubungan romantis yang kontroversial. Ia memiliki pacar pria bernama Hero Class, yang ia panggil sebagai istrinya. Elagabalus senang jika dipanggil "nyonya" oleh Hero Class, menciptakan ketidaksetujuan dan kebingungan di kalangan masyarakat Romawi.
Kelakuan Aneh dan Kontroversial
Kaisar Elagabalus dikenal dengan kelakuan-nya yang aneh dan kontroversial. Ia menunjukkan sifat manja, seperti tidak mau berenang jika kolamnya tidak diberi saffron, atau tidak mau tidur jika bantalnya bukan dari bulu kelinci. Ia juga terlibat dalam aksi kekerasan, seperti melepaskan singa dan macan tutul di hadapan tamu-tamu istananya.
Krisis dan Akhir Pemerintahan
Krisis melanda pemerintahan Elagabalus ketika neneknya, Julia Maesa, melihat bahwa rakyat dan tentara kehilangan kepercayaan padanya. Julia Maesa menyarankan agar Elagabalus mengadopsi sepupunya, Severus Alexander, sebagai pewaris tahta. Namun, Elagabalus tidak lama setuju sebelum berusaha membunuh Alexander.
Pemberontakan dan Kematian
Pada akhirnya, pemberontakan oleh tentara Pretoria melawan Elagabalus berhasil. Ia dibunuh bersama dengan ibunya pada tahun 222 Masehi, menandai akhir dari pemerintahannya yang kontroversial. Dengan kematian Elagabalus, banyak tindakan dan keputusannya yang menyimpang dari norma ditinggalkan sebagai bagian dari sejarah Romawi yang penuh warna.
Kesimpulan
Kisah Kaisar Elagabalus menjadi contoh nyata tentang bagaimana kepribadian dan keputusan seorang pemimpin dapat memengaruhi pemerintahan dan opini publik. Meskipun identitas gender-nya dan keputusannya dalam agama serta hubungan romantisnya menciptakan kontroversi, Elagabalus tetap menjadi tokoh yang menarik dalam sejarah Romawi kuno.
Penulis : Wira