Kisah Kejujuran Iblis Dan Pengakuannya di Hadapan Rasulullah SAW - Sejarah Islam - YouTube

 


Pendahuluan

Dalam pertemuan di Madinah, Rasulullah SAW dan para sahabatnya mengalami pengalaman mengejutkan ketika Iblis secara langsung meminta izin untuk masuk ke dalam rumah. Kejadian ini menjadi awal dari dialog yang mengungkap kejujuran Iblis. Bagaimana rasanya Rasulullah SAW dihadapkan pada Iblis yang bersedia memberikan pengakuan? Mari kita bahas lebih lanjut.

Dialog Kejujuran Iblis

Meskipun Iblis mengajukan permohonan untuk masuk, Rasulullah SAW dan para sahabatnya tetap berhati-hati. Iblis mengakui bahwa dia datang atas perintah Tuhan, dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban yang jujur atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Allah. Rasulullah SAW dengan bijaksana mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menggali kejujuran Iblis tentang berbagai tipe manusia.

Tipe Manusia yang Dibenci Iblis

Iblis dengan tegas menyatakan kebenciannya terhadap beberapa tipe manusia. Dia menyebutkan bahwa orang yang bertakwa sepenuhnya kepada Allah, orang alim yang berilmu dan wara, orang yang sabar dan tidak menceritakan kesulitannya kepada manusia, serta orang miskin yang sabar, adalah sosok-sosok yang sangat dibencinya. Kejujuran Iblis dalam menjawab pertanyaan ini memberikan gambaran tentang tipe manusia yang diinginkan oleh Allah.

Kebohongan dan Godaan Iblis

Selama dialog, Iblis mengungkapkan strateginya untuk menggoda dan menyesatkan manusia. Dia mengakui bahwa dia akan berusaha menggoda manusia dari segala arah, baik dari belakang, kanan, kiri, maupun dari berbagai golongan masyarakat. Iblis mengungkapkan bahwa dia akan menggunakan berbagai tipu daya, godaan, dan rekayasa untuk menjauhkan manusia dari jalan yang benar.

Kejujuran Iblis tentang Kelemahannya

Menariknya, Iblis tidak hanya mengakui kebenciannya terhadap tipe manusia tertentu, tetapi dia juga jujur tentang kelemahannya. Dia mengakui bahwa jika manusia melakukan salat, dia merasa terbelenggu dan tidak dapat menggoda mereka selama mereka berpuasa. Kejujuran Iblis tentang kelemahannya menggambarkan bahwa keimanan dan ketakwaan manusia dapat menjadi tameng yang kuat melawan godaan setan.

Menggoda Umat Manusia

Iblis melanjutkan dengan mengungkapkan cara dia mencoba mempengaruhi berbagai kelompok dalam masyarakat. Dia menyebutkan bahwa dia diberikan tugas untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, orang yang zuhud, dan bahkan anak-anak muda. Strategi Iblis dalam menggoda berbagai kelompok ini mengajarkan pentingnya menjaga hati, menjauhi kekayaan berlebihan, dan senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah.

Kesimpulan

Kisah kejujuran Iblis dan dialognya dengan Rasulullah SAW memberikan wawasan mendalam tentang strategi setan dalam menggoda dan menyesatkan manusia. Kejujuran Iblis menggambarkan kebenaran Islam tentang adanya setan yang senantiasa berusaha menggoda umat manusia. Oleh karena itu, menjaga keimanan, beribadah dengan tekun, dan senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam adalah kunci untuk terhindar dari godaan Iblis.

Semoga cerita ini memberikan pelajaran berharga dan memotivasi kita untuk senantiasa memperkuat iman serta menjauhi godaan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT.

Penulis;bisma alif al farizi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama