Sirah Nabawiyyah 4th - Hari Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ di YouTube

Pengantar

Pada video Sirah Nabawiyyah keempat ini, kita kembali memahami betapa pentingnya ungkapan لا إله إلا الله dalam kehidupan kita. Kata-kata ini menjadi kunci utama dalam memuji Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى‎, sang Pencipta yang layak untuk dicintai, dihormati, dan ditundukkan. Dalam ungkapan ini, kita menyadari bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan segala kebutuhan kita bergantung pada-Nya.

Keberkahan Salam kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم

Selanjutnya, kita mengingatkan diri kita akan betapa mulianya salam hormat kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Mengucapkan selawat dan taslim kepada nabi besar ini bukan hanya kewajiban, tapi juga ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. Bahkan, sang Pencipta bersama malaikat-Nya mengucapkan salam hormat kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Ini adalah bentuk penghormatan tertinggi yang patut kita contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Qushay bin Kilab: Perjalanan Menuju Kepemimpinan Mekkah

Kita memasuki tahapan berikutnya dengan membahas perjalanan Yahudi dan Nasrani ke Jazirah Arab, serta bagaimana kekuatan dari berbagai suku masuk ke Yaman. Namun, fokus kita akan tertuju pada kelahiran Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم di Mekkah. Awalnya, Mekkah dikuasai oleh suku Khuza'ah, namun Qushay bin Kilab, seorang tokoh Mekkah, berhasil memperbaiki ekonomi dan mengambil alih kepemimpinan. Dengan keberhasilannya, Mekkah kembali menjadi pusat kekuasaan. Qushay bin Kilab, keturunan Fikhr atau Quraisy, memainkan peran penting dalam membangkitkan kembali kejayaan Mekkah. Dengan bisnis dan dagangannya, Allah membukakan keberkahan rezeki. Pada suatu ketika, Raja Mekkah saat itu, Ya'mur, memutuskan untuk menyerahkan seluruh kekuasaan Mekkah kepada Qushay bin Kilab. Dengan keputusan ini, Qushay bin Kilab menjadi raja Mekkah dan memulai pemerintahan yang sukses.

Peran Abdul Muthalib dan Kelahiran Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم

Selanjutnya, kita memahami peran Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم, dalam mempertahankan kehormatan Ka'bah dan mengelola urusan jemaah haji. Abdul Muthalib memiliki keturunan yang berharga, dan di antara anak cucunya, Hasyim menjadi tokoh utama. Hasyim memiliki seorang anak bernama Syaibah, yang akan menjadi tokoh penting dalam kelahiran Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Syaibah, cucu Hasyim, memiliki peran yang signifikan dalam peristiwa yang menandai kelahiran Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Pada suatu malam, Abdul Muthalib bermimpi untuk menggali Thiba, yang artinya sesuatu yang baik. Mimpi ini mengarahkan Abdul Muthalib untuk menemukan sumur zam-zam, yang kemudian menjadi sumber berkah bagi kaum Quraisy.

Keberkahan dan Kehadiran Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم

Kelahiran Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم menjadi penutup dari perjalanan sejarah kebangkitan Mekkah. Di saat yang ditentukan, Allah memilih Abdul Muthalib dan keluarganya untuk menjadi wadah bagi keberkahan. Abdullah, anak Abdul Muthalib yang terpilih untuk tidak dikorbankan, tumbuh menjadi pemuda yang penuh berkah. Keberkahan tersebut semakin terasa ketika Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم menjadi pemimpin yang dicintai oleh masyarakat Mekkah. Meskipun kecil dan muda, kebijaksanaan serta ciri fisiknya yang luar biasa membuatnya dikenal sebagai Al-Amin, orang yang paling dapat dipercaya. Bahkan, peristiwa kecil seperti penemuan sumur zam-zam dan pertemuan dengan Bahirah, pendeta Yahudi, menunjukkan betapa

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama