UKMI AR-Rahman Teknokrat - Kalami (22/08/2021), Mengadakan agenda Kajian Islami Mingguan (Kalami) yang dilakukan via Google-Met dan diisi oleh Ust. Abdul Latif Nursalam, S. Sos dan dimoderatori oleh akhina Usman Puji Rahayu.
Tujuan diadakannya agenda Kalami untuk meningkatkan ukhuwah dan rasa persaudaraan di antara kader dan anggota UMKI AR-Rahman Teknokrat, yang saat di masa pandemi ini tidak memungkinkan untuk melakasanakan kegiata offline maka dari itu diadakannya agenda kalami yang digelar oleh UKMI AR-Rahman Teknokrat.
Dalam kesempatannya Ust. Abdul Latif Nursalam, S. Sos menyatakan bahwa
“Nafsu mengejar harta dunia, ketika seseorang yang bekerja berangkat pagi pulang petang untuk mengejar dunia, ia tidak memperhatikan perintah Allah, tidak bercengkrama dengan anak dan keluarga, hanya berfokus pada dunia.”
Itu merupakan bentuk penjajahan yang dialami oleh seorang muslim pada masa era modern ini yaitu lebih takut kehilangan dunia dibanding sengsara di akhirat.
“Dunia ini adalah kenikmatan yang fana dan jajahan hawa nafsu dari diri manusia itu sendiri.” Ujar Ust. Latif
“Padahal dunia diciptakan tidak untuk selamanya dan bersifat sementara.” Tambahnya
Jadi sejatinya kemerdekaan yang hakiki adalah ketika seorang muslim mampu mensyukuri apa yang ia dapatkan, bukan malah membandingkan dengan apa yang orang lain dapatkan, karena jika seperti itu maka seorang muslim tidak memahami hakikat penciptaan manusia, yaitu untuk senantiasa bersyukur kepada sang Pencipta.
“Mengejar dunia ibarat orang yang mengejar bayang-bayang.”
“Jika ingin mendapatkan kemerdekaan yang hakiki, maka perbanyaklah mengingat Allah.” Tutup Ust. Latif
Disela kajian terdapat seorang peserta yang menanyakan bahawa
“Apakah jika hanya menerima dan bersyukur akan rezeki yang allah berikan kepada kita mahasiswa yang diperantarai dari Orangtua, kemudian kita tidak berusaha untuk mencari rezeki lain kita ini termasuk orang yang bersyukur ust?.” Tanya salah satu peserta kajian
Ust Latif pun menjawabnya
“Cara mahasiswa bersyukur adalah dengan belajar dengan sungguh-sungguh, ketika ia dibiayai oleh beasiswa maka ia perlu bertanggung jawab penuh dengan beasiswa yang ia dapatkan.”
“Tetapi ketika biaya kuliah ia dapatkan penuh dari orang tua, maka ia hanya perlu menuruti apa yang orang tuanya katakan, jika orang tua menyanggupi membiayai penuh kuliah kita, maka kita hanya perlu Sering sering berkomunikasi dengan keduanya.”
“Karena sejatinya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.” Jawab Ust. Latif
penulis : sodikin
editor : sodikin