Menelisik Perasaan Ibu



Hai kamu yang sedang patah hati, hai kamu yang sedang tersakiti, hai kamu yang sedang terlukai, hai kamu yang sedang dihianati, hai kamu yang sedang diduakan, hai kamu yang sedang ditinggalkan, hai kamu yang sedang dilupakan, hai kamu yang mungkin sedang di acuhkan OLEH SESEORANG YANG TELAH KAMU BESARKAN, biarkan dulu ia memilih seseorang yang baru ia kenal daripada dirimu, biarkan dulu dia bersama dengan ornang yang menurutnya bisa membuat dia bahagia, tugasmu cuman satu “mendoakan dan membuatnya bahagia,” walau terkadang apa yang kau do’akan tidak dibalas dengan perlakuan yang baik.


Alangkah bahagia perasaanmu jikalau dia datang kepadamu dengan senyum yang ikhlas, jikalau dia datang kepadamu dengan membawa air mata bahagia. 

Alangkah bahagia persaanmu jikalau dia berangkat menuju ke masjid membawa sajadah dan mengajak ayahnya, jikalau dia pergi meningalkanmu dengan izin menuntut ilmu

Alangkah bahagia perasaanmu jikalau dia datang dengan membawa sebuah piala sebab mendapatkan juara, jikalau dia datang dengan pakaian yang rapi, memakai jas dan membawa mobil Alangkah bahagia perasaanmu jikalau dia datang padamu membawa kan berita yang menggembirakan, jikalau dia datang padamu membawakan pasangan yang sudah di tetapkan tanggal.


Tapi apakah perasaan itu kau ungkapakan? Sayangnya ternyata tidak bung, kau hanya mampu mengucapkan melalui do’a, kau hanya mampu mengucapkan melalui batin, batin yang tersiksa akan kekhawtiran masa depan yang akan dia temui, kekhawatiran akan nasibnya yang mungkin belum pasti sukses atau tidak, hanya do’a yang bisa diucapkan.


Dari sekian lama kau menunggu entah berapa kali dia menemuimu dengan sujud dan mencium kakimu  Dari sekian lama kau menunggu entah berapa kali dia memberimu pelukan hangat Dari sekian lama kau menunggu entah berapa kali dia memberimu ciuman yang bermakna Dari sekian lama kau menunggu entah berapa kali dia mendo’akan untuk keselamatanmu Dari sekian lama kau menunggu entah berapa kali dia memikirkan nasib yang kau alami Dari sekian lama kau menunggu entah berapa kali, tak terhitung jumlahnya dia membantah perintahmu.


Maka dari itu diperlukan raga yang kuat tuk melahirkannya di dunia ini, diperlukan jiwa yang kuat tuk membesarkannya agar menjadi orang Maka dari itu diperlukan persiapan yang matang untuk menghadapi kemungkinan buruk,diperlukan kesabaran yang besar untuk menjagnya ketika tertidur.


Maka dari itu diperlukan kasih sayang yang utuh untuk menumbuhkannya menjadi yang terbaik, dibutuhkan biaya yang besar untuk menunjangnya di masa depan.


Tiada yang bisa kita lakukan, selain mendoakanny dan patuh padamu. Tiada yang bisa kita lakukan, selain berharap agar dipanjangkannya umurmu Dunia ini memang jahat, memberikan beban berat kepadamu, tapi itulah keistimewaan dari dirimu hai IBUKU CINTA.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama